Tanya “Kapan Nikah”, Peduli atau
Menyakiti?
Pertumbuhan
manusia dimulai dari masa anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Masa
anak-anak terjadi pada usia sekitar 0-10 tahun, masa ini ditandai dengan
munculnya pertanyaan: “Kamu di sekolah diajari apa?, Kamu suka makanan apa?,
Berapa nilai ulanganmu?.” Kemudian masa remaja terjadi pada usia sekitar
10-20 tahun, masa ini ditandai dengan pertanyaan: “Dengan siapa kamu
bergaul?, Apa yang kamu lakukan diluar hingga pulang larut malam?, Siapa teman
dekatmu?.” Paling akhir adalah usia dewasa yang terjadi pada usia 20 tahun
ke atas, pada usia ini yang sering muncul adalah pertanyaan “Kapan Nikah?”.
Pertanyaan
“Kapan Nikah?” adalah pertanyaan biasa yang menanyakan waktu, dalam hal
ini waktu dilaksanakannya nikah. Sebuah pertanyaan yang wajar dari seseorang
kepada orang lain yang belum menikah. Tetapi ini bisa menjadi tidak
wajar apabila ditanyakan kepada seseorang yang belum menikah secara
terus-menerus dan massive. Karena hal ini bisa menimbulkan keresahan
yang berkepanjangan, susah tidur, susah makan, hingga susah buang air besar. :D
Keadaan
seperti sungguh merupakan suatu ketidaknyamanan bagi manusia usia dewasa yang
belum menikah. Apalagi teman-teman seangkatan mayoritas sudah menikah, ditambah
lagi kalau di Jawa itu ada musim nikah, jadi kalau melaksanakan resepsi
pernikahan itu dilaksanakan bersama-sama pada bulan-bulan tertentu. Hal ini
tentu memunculkan banyak pertanyaan “Kapan Nikah?”. Diluar itu masih ada
lagi waktu yang sering muncul pertanyaan itu, yaitu saat lebaran. Semua
keluarga dekat, karib kerabat, dan sanak famili yang berkumpul untuk
silaturrachim pasti menanyakan itu. Sedih nggak?
Sebenarnya
orang yang menanyakan hal itu mungkin ada kemungkinan untuk peduli atau
memotivasi kepada orang yang belum nikah agar segera menikah. Heii..... Nikah
itu tidak semudah membalikkan telapak tangan sob.... Apa orang yang belum
menikah lantas bisa diartikan tidak ingin menikah? Salah, jomblowers itu juga
pengen nikah. Ngerti..!! Tetapi kalian tau kan kalau jodoh itu Tuhan yang
nentuin. Selain itu mungkin ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang
belum menikah, diantaranya karena masih mengejar target dalam hidupnya, mungkin
itu karir atau pendidikan. Ada juga yang belum menikah karena merasa belum ada
seorang yang bener-bener bisa memikat hati, ya setiap orang kan boleh punya
kriteria pendamping hidupnya. Kemudian yang terakhir ini agak memprihatinkan,
yaitu ada orang yang belum menikah karena belum bisa move on dari
mantan. Wkwkwkwk (Ini Bukan Saya)
Melihat
dampak yang begitu merusak dan memporak-porandakan hati serta perasaan orang
yang belum menikah, alangkah lebih baiknya orang yang sudah menikah lebih bijak
dalam menggunakan pertanyaan “Kapan
Nikah”. Karena selain sulit untuk dijawab pertanyaan tersebut juga sulit
untuk bisa memberi dampak yang baik bagi psikis orang yang belum menikah.
Daripada melontarkan pertanyaan itu, alangkah lebih baiknya kalau ikut memberi
solusi yang membangun hati dan jiwa jombolwers.
Ada
beberapa hal yang menurut saya bisa dilakukan untuk mengganti pertanyaan
menyakitkan tersebut. Pertama, mengajak bicara baik-baik orang yang
belum menikah. Dengan bicara baik-baik tidak memblow-up ke khalayak
ramai, orang yang belum menikah akan merasa nyaman untuk mengungkapkan isi hati
atau alasan kenapa dia belum memutuskan untuk segera menikah. Kalau sudah
diungkapkan, mungkin ada solusi dari orang yang sudah menikah. Kedua, dengan
mencarikan jodoh atau mengenalkan kepada lawan jenis yang sama-sama belum
menikah. Hal ini tentunya lebih solutif, karena yang dibutuhkan jomblo itu
bukan pertanyaan “Kapan Nikah?” tetapi yang dibutuhkan adalah jodoh. Terakhir
adalah mendoakan. Kalian tau sendiri kan kekuatan doa? Sesuatu yang sulit
bisa menjadi mudah, yang jauh bisa dekat, yang tidak mungkin bisa menjadi
mungkin kalau Allah sudah menghendaki. Jadi daripada kalian menanyakan “Kapan
Nikah?” saat ingin memotivasi, lebih baik kalian mendoakan orang yang
belum menikah agar segera mendapatkan
jodoh yang tepat dan yanbg terbaik untuknya. Ya, doa baik itu pasti pahalanya
kembali ke kalian juga kok, jadi nggak ada ruginya kalian berdoa untuk orang
yang belum segera menikah.
Catatan: Setelah
baca tulisan ini mohon jangan bilang kalau ini curhat. Paham!!!!! L
0 komentar:
Posting Komentar