Peran dan Fungsi Jomblo dalam Menjaga
Stabilitas Negara
Ujian cukup
berat sedang melanda negara kita tercinta akhir-akhir ini. Banyak
kejadian-kejadian yang mengusik rasa nyaman dan stabilitas negara. Kekerasan,
teror, radikalisme, fitnah, isu-isu, dan yang lebih meresahkan lagi maraknya
oknum-oknum penebar berita bohong serta ujaran kebencian (hate speech).
Rakyat yang
mengharapkan adanya rasa aman dan nyaman tentunya tidak bisa menikmatinya jika
hal-hal seperti itu terus dibiarkan. Lalu siapa mampu menjaga stabilitas
keamanan dan kenyamanan negara ini? Tentunya semua pihak mulai dari pemerintah,
pejabat, penegak hukum, militer, dan semua warga negara. Semua komponen harus
bersatu-padu untum turut menjaga negeri ini.
Selain peran
serta komponen diatas, ada satu peran yang sangat penting untuk menjaga
stabilitas negara, yaitu peran jomblo. Bagaimana bisa jomblo melakukan peran
itu?
Populasi
jomblo semakin hari semakin meningkat. Mereka yang jomblo bukan orang yang
lemah, rapuh, dan tak berkualitas. Mereka orang-orang hebat, hanya saja memang
sampai saat ini yang terekspos hanya sisi kekurangan mereka. Sisi positif
mereka sangat banyak, salah satunya adalah menjaga stabilitas Negara.
Pertama, Jomblo itu anti penebar berita hoaks atau
penebar kebencian. Yaelaahh...Jomblo sudah pasti sadar diri lah, mereka tak mungkin
menyebarkan berita hoaks ke khalayak, mereka pasti sibuk memperbaiki diri
dengan menebar kata-kata bijak.
Kedua, Jomblo itu anti radikalisme. Untuk menjadi
seorang yang radikalis dibutuhkan sosok yang sigap, tangguh, keras dan berani.
Hellaaw.... lalu mana mungkin ada orang yang mau merekrut jomblo? Belum juga
disuruh ngebom yang beresiko tinggi, baru masa orientasi disuruh teriak aja
malah nangis, disuruh nyari target malah nyari tisu, disuruh jadi intelegent
malah stalking mantan.
Ketiga, Jomblo itu anti kekerasan. Sejauh ini saya
belum pernah tuh denger ada tawuran antar jomblo, ricuh antar suporter jomblo,
demo berujung bentrok antara aparat dan jomblo. Iya kan? Iya, karena jomblo itu
kalau mau melakukan pasti mikir panjang. Bersikap lembut aja masih menderita
jomblo, apalagi kasar. Bisa makin akut tuh jomblonya.
Keempat. Jomblo itu anti intoleran. Dia sangat
menghargai perbedaan, karena dia banyak belajar dari perbedaan. Mereka putus
atau lebih seringnya diputusin karena mereka intoleran terhadap perbedaan
pasangannya. Misalkan pacarnya suka makan ketoprak tapi kerupuknya berantakan
sedangkan dia risih melihat itu kemudian marah-marah lalu putus. Hal-hal
semacam itu sudah menjadi pengalaman berharga bagi jomblo. Dia tidak akan
menjadi sosok yang intoleran.
Begitulah
peran dan fungsi Jomblo. Sudah saatnya pemerintah melindungi jomblo amatir,
jomblo tengah semester, dan jomblo senior. Kalau perlu pemerintah bisa
terbitkan perpu jomblo lah. Mengingat pentingnya peran dan fungsinya.
0 komentar:
Posting Komentar